Selasa, 15 Oktober 2013

Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus




B, 30 th, bekerja di suatu perusahaan kilang minyak. Banyak waktu yang dilewatkan dengan kondisi tekanan fisik dan mental pekerjaan yang cukup keras. B sering sekali meluapkan stres akibat pekerjaannya dengan makan. Dia juga sering merayakan keberhasilan pekerjaannya dengan makan. B tidak terlalu mengindahkan apa yang dikonsumsinya, dari mulai makanan di pinggir jalan hingga restoran yang mewah, dia juga tidak punya pantangan apapun, padahal orang tuanya mengidap DM, dia belum pernah mengecek apakah dia mengidap penyakit yang sama. B terlihat bertambah berat badannya akhir-akhir ini. Namun walaupun demikian , B juga kadang kala tidak makan seharian, intinya dia memiliki pola makan yang sangat buruk.

Pengkajian
DS:
§  Tidak mepunyai pantangan makan apapun
§  Jika stress dia akan meluapkanya dengan makan
§  Kadang dia tidak makan seharian
§  Mempunyai aktifitas fisik dan mental yang keras
DO:
§  Umur 30 tahun
§  Berat badan  bertambah akhir-akhir ini
§  Orang tuanya mengidap Diabetes Melitus
§  Belum pernah memeriksaan apakah dia menderita DM atau tidak

 DIAGNOSIS, NOC, NIC
1.  Risk For Imbalanced Nutrition : More Than Body Requirements 
                      Definisi: Resiko dari asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolik 
                        Faktor Resiko:
a.  Makan dipengaruhi oleh faktor internal
b. Lebih menggunakan makanan sebagai pemuas diri
c.  Lebih menggunakan makanan sebagai penghargaan
                     OUTCOME : 
                           - Perilaku ketaatan terhadap diet yang sehat
   - Pasien dapat mengontrol resiko
 -Klien dapat mendeteksi resiko
   -  Tingkat stres berkurang
           INTERVENTION
                 -   Dukung pasien melakukan aktivitas
    -    Pantau nutrisi
    - Adakan kolaborasi untuk mencapai tujuan
    - Konseling nutrisi
   - Modifikasi tingkah laku
2.        Risk for unstable blood glocose level 
            Definisi : Resiko dari bervariasinya kadar gula darah dari batasan normal
           Faktor resiko :
a. Kurangnya pengetahuan tentang manajemen diabetes
b.  Monitoring gula darah yang tidak memadai
c. Tingkat aktivitas fisik
            OUTCOME
            - Perilaku kepatuhan
va
                        --  Mengetahui tingkat gula dalam darah
            - Manajemen hiperglikemia
IMPLEMENTASI
1.      Minggu 1
o   Dorong pasien untuk memulai/melanjutkan program latihan
Misalnya:  klien disarankan untuk memperbaiki pola makan
o   Pantau ketaatan individu dalam menjalankan program latihan
o   Tentukan masalah pribadi pasien
o   Identifikasi tujuan dari perawatan
o   Tentukan intake makanan dan kebiasaan makan pasien
o   Identifikasikan  kebiasaan makanan yang perlu diubah
o   Bimbing pasien agar mencatat apa yang  biasanya dimakan selama 24 jam
o   Monitor tingkat kadar gula dalam darah
o   Review catatan gula darah dengan pasien atau keluarga
o   Test kadar gula dalam darah dari anggota keluarga
o   Mengidentifikasi perilaku yang buruk sebelum diubah
o   Ganti kebiasaan yang tidak diinginkan menjadi kebiasaan yang diinginkan
o   Mengurangi perilaku makan yang tidak teratur.

2.      Minggu 2
o   Berikan umpan balik yang positif untuk menghargai usaha individu
o   Catat perubahan yang signifikan pada status nutrisi
o   Hitung nilai pencapaian tujuan
o   Pantau kemajuan pasien
o   Bantu pasien dalam mengidentifikasikan tiap keberhasilan yang kecil
o   Evaluasi perubahan perilaku dengan membandingkan perilaku sebelumya dengan perilaku sesudah diintervensi

EVALUASI :
§  Kebutuhan intake kalori pasien seimbang
§  Pasien meminimalisasi makanan dengan kalori yang tinggi
§  Pasien mengetahui tingkah laku yang beresiko DM
§  Termodifikasinya gaya hidup pasien untuk mengurangi resiko
§  Perubahan status nutrisi pasien menjadi lebih baik
§  Pasien mengetahui tanda dan gejala yang mengindikasikan resiko
§  Memperoleh pengetahuan tentang riwayat penyakit keluarga
§  Perubahan asupan makanan pasien
§  Kadar gula darah pasien berada pada deviasi normal

0 komentar :

Posting Komentar