Jumat, 18 Oktober 2013

Penderita Diabetes Mellitus Semakin Banyak !



Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang tidak dapat disembuhkan akibat tingganya kadar gula dalam darah. Menurut WHO tahun 2012, prevalensi global DM  tipe 2 pada tahun 2000 sebanyak 171 juta orang dan akan meningkat hingga 366 juta pada tahun 2030. Pada 2030 akan terdapat lebih dari 82 juta orang berumur di atas 64 tahun menderita diabetes di negara sedang berkembang, di negara maju ada 48 juta orang. Pada tahun 2000 jumlah penderita DM di Indoensia mencapai 8,4 juta jiwa, pada tahun 2003 jumlah penderita 13.797.470 jiwa sedangkan pada tahun 2005 jumlahnya telah mencapai sekitar 24 juta orang.
Prevalensi nasional DM (berdasarkan hasil pengukuran gula darah pada penduduk umur > 15 tahun di perkotaan) adalah 5,7%, di daerah urban sebesar 14,7% dan daerah rural sebesar 7,2%. Prevalensi nasional Toleransi Glukosa Terganggu (berdasarkan hasil pengukuran gula darah pada penduduk umur > 15 tahun di perkotaan) adalah 10,2%. Sebanyak 17 provinsi mempunyai prevalensi DM di atas prevalensi nasional, salah satunya adalah Yogyakarta. (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia : 2008)

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan diabetes merupakan penyebab kematian nomor 6 dari seluruh kematian pada semua kelompok umur. Indonesia menempati urutan keempat dunia untuk jumlah penderita DM. 90% penderita DM di Indonesia adalah DM tipe 2. DM tipe 2 merupakan jenis DM yang lebih banyak disebabkan oleh lifestyle yang tidak sehat. Bila tidak ada tindakan pencegahan akan ada lebih banyak penderita DM di Indonesia. Diabetes mellitus dapat mengakibatkan komplikasi pada sistem pembuluh darah seperti penyakit aterosklerosis, penyakit jantung koroner, diabetic nephropathy dan neuropathy (Sheetz, 2002 dalam Rekha et al, 2010). Untuk mengurangi risiko kematian dan mengurangi biaya pengobatan DM, diperlukan pencegahan. Pencegahan dapat dilakukan dengan modifikasi gaya hidup atau life style, meliputi pola makan sesuai, aktivitas fisik, penurunan berat badan dengan didukung program edukasi yang berkelanjutan. Pencegahan primer diperlukan karena Life style diduga berperan dalam menimbulkan peningkatan kadar gula darah tubuh. Sebanyak 50% penderita tidak menyadari bahwa dirinya menderita diabetes mellitus dan di beberapa negara jumlahnya mencapai 80%. Keberhasilan pencegahan primer akan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan penderita untuk mengontrol penyakit Diabetes mellitus dan meningkatkan kualitas hidup. (PERKENI Konsesus pengelolaan dan pencegahan diabetes mellitus di Indonesia, 2006).
Kenali gejala diabetes dari sekarang.
(pitajeng)

0 komentar :

Posting Komentar