Kamis, 17 Oktober 2013

ASI Eksklusif Perbaiki Gizi Bayi Prematur



Status Gizi kurang menyebabkan ketahanan tubuh menurun dan seragan pathogen lebih kuat sehingga akan menyebabkan keseimbangan terganggu dan akan terjadi infeksi. Penyakit infeksi sendiri akan menyebabkan balita tidak mempunyai nafsu makan dan mengakibatkan kekurangan gizi, sehingga terjadi hubungan timbal balik antara  status gizi dan status kesehatan. Pada keadaan gizi kurang balita lebih mudah terserang ISPA berat bahkan serangannya lebih lama, dan 40,0% kejadian ISPA berulang yang lebih banyak pada balita dengan status gizi kurang(Sukmawati,2010). Disamping itu, adanya hubungan antara gizi buruk dan terjadinya campak dan infeksi virus berat lainnya serta menurunnya daya tahan tubuh anak terhadap infeksi. Status gizi pada bayi akan dipengaruhi oleh asupan makanan, salah satunya adalah Air Susu Ibu (ASI).
Air susu ibu (ASI) sebagai nutrisi terlengkap untuk bayi telah lama diketahui mempunyai manfaat bagi bayi termasuk pada bayi prematur untuk mengurangi kejadian infeksi dibanding susu formula(Hardjito, 2011 & Silva et al, 2004). Kandungan gizi ASI dapat dilihari pada tabel 1. Pada masa bayi, nutrisi merupakan kebutuhan paling besar dibandingkan kebutuhan pada masa manapun dalam kehidupan untuk mencapai tumbuh kembang optimal(Nasar,2004). Secara tidak langsung pada bayi berat badan lahir rendah lebih banyak  memerlukan ASI dibandingkan bayi yang lebih besar (Basuki, 2009). Kebutuhan nutrisi bayi prematur sebesar 90-120 kkal/kgBB/hari. Masukan protein sebesar 2.25-4.0 g/kgBB/hari dinilai adekuat dan tidak toksik. Kebutuhan yang diperkirakan berdasarkan untuk penambahan berat badan janin adalah 3.5-4.0 g/kgBB/hari. Lemak merupakan sumber energi terbesar yang setara dengan masukan sebesar 5-7 g/kgBB/hari. Karbohidrat memasok energi sebesar 40-50% dari kebutuhan per hari atau setara dengan 10-14 g/kgbb/ hari (Nasar, 2004).

                                                        Tabel 1. Kandungan gizi ASI
Sumber: Food and Nutrition Board, National Research Council Washington DC, 1980
Nutrisi pada ASI tidak dapat digantikan oleh susu formula, sehingga American Academy of Pediatrics (AAP) pada tahun 1997 mengeluarkan rekomendasi tentang air susu ibu (ASI) yang direvisi pada tahun 2004 yang merekomendasikan agar dokter anak dan tenaga kesehatan lain membantu ibu dalam  memulai menyusui bayinya, baik bayi yang sehat maupun bayi yang beresiko tinggi. Keunggulan ASI adalah mengandung zat kekebalan untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi, terutama diare dan infeksi saluran pernafasan akut, ASI meningkatkan kecerdasan anak dibandingkan yang tidak mendapatkan ASI, ASI mengandung energi dan zat-zat gizi lainnya yang paling sempurna serta cairan hidup yang sesuai dengan kebutuhan bayi hingga berumur 6 bulan, ASI bersih, sehat, aman, mudah dicerna dan selalu tersedia dengan suhu yang sesuai. Sehingga tidak diragukan lagi besarnya manfaat dari ASI.

0 komentar :

Posting Komentar