Hipotermi
atau kondisi suhu badan bayi dibawah normal menjadi salah satu komplikasi yang
sering terjadi pada bayi baru lahir karena pengaturan panas pada hipotalamus
belum berfungsi, sehingga suhu lingkungan yang sesuai menjadi tanggung jawab
orang disekitarnya. Hipotermia berhubungan dengan terpaparnya lingkungan yang
dingin, trauma, penyakit, atau ketidak mampuan untuk berespons menggigil, dan
komplikasi yang muncul karena gangguan dalam proses metabolik yaitu kegawatan
pernafasan, asidosis respiratori, hipoglikemi, dan ikterik(Ladewig, 2006). Hal
lain yang menyebabkan hipotermi pada bayi adalah cairan yang menempel pada
tubuh bayi yang tidak segera dikeringkan, serta keadaan umum bayi lemah atau
bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2.500 gram dapat mempengaruhi bayi
mengalami hipotermia(Sarwono, 2007). Selain itu, berat bayi yang rendah
memperbesar potensi kehilangan panas tubuh dikarenakan proses konduksi,
konveksi, radiasi, dan evaporasi akibat terpapar oleh lingkungan. Hipotermi
menyebabkan aliran darah terganggu yang berefek pada penurunan kadar oksigen
darah yang ditandai oleh sianosis pada bayi. Akibat tidak lancarnya oksigen
dalam tubuh bayi baru lahir, maka pertumbuhan sel-sel tubuh bayi terganggu.
Sepuluh
prinsip mencegah hipotermi atau mempertahankan kehangatan bayi menurut WHO
tahun 2003 adalah ruangan yang hangat dengan suhu minimal 250C,
segera dikeringkan, kontak kulit dengan kulit, menyusui, mandi dan penimbangan
berat ditunda, pakaian dan seprai yang tepat, ibu dan bayi bersama-sama,
transportasi yang hangat, resusutasi yang hangat, serta pelatihan dan
peningkatan kesadaran. Pencegahan
hipotermi pada bayi dapat dibagi dalam 2 waktu yaitu sesaat setelah lahir dan
ketika perawatan sehari-hari atau di rumah.
Sesaat
setelah lahir, bayi segera dikeringkan karena air ketuban yang menenpel pada bayi menyebabkan
hipotermi, menunda bayi untuk dimandikan sampai suhu tubuh stabil atau
kira-kira selama 6 jam pasca kelahiran(Sarwono, 2007). Apabila bayi dimandikan
segera saat lahir akan mengakibatkan bayi mengalami hipotermia, karena suhu
tubuh bayi yang belum normal apabila kontak dengan air akan mengakibatkan
hilangnya panas tubuh bayi karena terserap oleh air. Pada saat memandikan bayi,
perawat harus memastikan suhu air hangat, memandikan dalam waktu yang singkat,
segera dikeringkan setelah selesai dimandikan, dan pakaikan pakaian yang kering
dan hangat.
Pada perawatan bayi dengan berat sangat rendah, bayi
bisa ditempatkan pada inkubator yang suhunya dapat disesuaikan. Akan tetapi,
beberapa rumah sakit memiliki keterbatasan jumlah inkubator , sehingga saat ini
ada metode baru untuk mencegah hipotermi yaitu dengan Kangoroo Mother Care(KMC). Kangoroo Mother Care salah satu metode
yang digunakan untuk perawatan bayi yang memiliki berat badan rendah dengan
melakukan kontak langsung antara kulit dengan kulit. Kehangatan
dari kulit tubuh ternyata merupakan sumber panas yang efektif untuk bayi. KMC dapat dengan
mudah diterapkan karena tidak memerlukan biaya yang besar dan tidak harus dilakukan
oleh ibu.
Cara melakukan KMC adalah; bayi
harus diletakkan diantara payudara ibu dengan posisi tegak, dada bayi menempel
dada ibu. Kepala bayi dimiringkan ke satu sisi, berada dalam posisi yang agak
ditarik ke atas. Posisi ini menjaga jalan napas bayi tetap terbuka dan
memungkinkan kontak mata antara ibu dan bayi. Perut bayi tidak boleh mengkerut
dan harus berada di wilayah perut ibu. Dengan ini bayi mempunyai cukup ruang
untuk pernapasan perut. Gerakan napas ibu memberikan stimulasi pada bayi (WHO,
2003). Syarat dilakukan nya KMC adalah: kondisi bayi harus stabil, bayi harus
dapat bernapas dengan spontan tanpa bantuan oksigen. bayi tidak sedang diberi
minum melalui pipa.
Gambar
1. Kangoroo Mother Care
Bayi
dengan berat badan rendah yang semula dirawat di
rumah sakit akan diperbolehkan pulang apabila berat kembali ke berat lahir, berat
cenderung meningkat selama 3 hari berturut-turut , suhu tubuh stabil selama 3
hari berturut-turut, seadaan umum baik, ibu atau pengasuh bisa merawat bayi.
Perawatan bayi dirumah dalam keseharian hampir sama ketika di rumah sakit yaitu
menjaga suhu lingkungan yang hangat, memandikan dengan air hangat dan tidak
terlalu lama, segera dikeringkan dan beri pakaian yang kering dan hangat. KMC
masih bisa dilakukan dirumah ketika sedang beraktivitas ringan seperti menyapu
lantai. Selain murah
dan mudah, KMC juga bisa meningkatkan hubungan batin antara ibu dan anak. (pitajeng@gmail.com)
0 komentar :
Posting Komentar