Melakukan
perjalanan wisata pun bukan tanpa risiko
bagi kesehatan. Orang-orang yang melakukan perjalanan berisiko mengalami
masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang dikarenakan perjalanan disebut kasus travel medicine. Faktor-faktor pokok yang mempengaruhi adalah
model transportasi, tempat yang dikunjungi, durasi dan musim saat perjalanan,
tujuan perjalanan, standar akomodasi dan hygienitas makanan, perilaku
wisatawan, serta riwayat kesehatan wisatawan. Standar akomodasi, jenis makanan
yang dikonsumsi, dan perilaku wisatawan merupakan aspek yang bisa memberikan
kontribusi pada status kesehatan wisatawan saat di obyek wisata yang
dikunjungi. Wisatawan bisa juga bisa mendadak mengalami perubahan penting dalam
hal ketinggian, kelembaban, temperatur, dan terekspos penyakit-penyakit menular
yang akan mempengaruhi kesehatannya selama perjalanan. Resiko mengalami permasalahan kesehatan
semakin mengingkat ketika mengunjungi obyek wisata di negara berkembang. Karena
sejauh ini negara-negara berkembang
dianggap sebagai daerah tujuan wisata yang mempunyai risiko kesehatan
tertentu. Permasalahan kesehatan para wisatawan yang berkunjung ke negara
berkembang dengan iklim tropis
diantanranya adalah sebagai berikut :
1. Malaria
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan karena infeksi empat
spesies protozoa
yang berasal dari genus Plasmodium
yang ditularkan oleh
nyamuk Anopheles. Gejala
penyakit malaria adalah sakit kepala, nyeri perut, demam, rasa dingin, peluh,
lelah, lemah, anorexia atau disertai muntah. Komplikasi terburuk
yang bisa ditimbulkan dari penyakit malaria adalah kematian. Sehingga
diperlukan pencegahan terhadap penykit ini. Negara Indonesia sebagai salah satu
negara yang memiliki endemik malaria yang harus diwaspadai. Apalagi ketika
berwisata ke wilayah Indonesia timur yang paling banyak angka kejadian. Pencegahan penyakit
malaria adalah dengan menghindari gigitan nyamuk Anopheles
dan mengkonsumsi obat anti malaria sebelum perlajanan wisata ke daerah
endemik.
2. Demam
Berdarah
Demam berdarah adalah penyakit akut
yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan oleh nyamuk. Nyamuk demam
bedarah hanya menggigit pada waktu tertentu yaitu pada pagi hari pukul
06.00-09.00 dan sore hari pukul 15.00-17.00. Penyakit ini banyak dijumpai pada
daerah tropis dan sub-tropis, dan menjangkit luas di banyak negara di Asia
Tenggara. Demam berdarah umumnya ditandai oleh
demam tinggi mendadak, sakit kepala hebat, rasa sakit di belakang mata, otot
dan sendi, hilangnya napsu makan, mual-mual dan ruam. Demam berdarah yang lebih
parah ditandai dengan demam tinggi yang bisa mencapai suhu 40-41◦C selama dua
sampai tujuh hari, wajah kemerahan, dan gelaja lainnya yang menyertai demam
berdarah ringan. Berikutnya dapat muncul kecenderungan pendarahan, seperti
memar, hidung dan gusi berdarah, dan juga pendarahan dalam tubuh. Pada kasus
yang sangat parah, mungkin berlanjut pada kegagalan saluran pernapasan, shock
dan kematian. Timnul pula bercak-bercak merah pada daerah wajah dan dada. Saat
ini, tidak tersedia vaksin untuk demam berdarah. Pencegahan terbaik adalah
dengan menghindari gigitan nyamuk. Seseorang yang terjangkit penyakit ini
sebaiknya segera dirawat, dan terutama dijaga jumlah cairan tubuhnya.
3.
Diare
Diare adalah kelainan irama usus yang
ditandai dengan peningkatan frekuensi buang air besar dan wujudnya cair.
Dikatakan mengalami diare jika telah buang air besar 3 kali atau lebih dalam
sehari yang tidak dapat ditahan, dan timbul nyeri pada perut. Diare terbagi
menjadi diare Akut dan Kronik. Diare akut berdurasi 2 minggu atau kurang,
sedangkan diare kronis lamanya lebih dari 2 minggu. Penyebab diare adalah
menurunnya absorbsi normal larutan dalam air, meningkatnya sekresi elektrolit
kedalam lumen intestinal, adanya absorbsi yang buruk secara osmosis larutan
aktif di lumen usus, meningkatnya motilitas intestinal, penyakit inflamasi yang
menghasilkan darah, pus dan mucus. Makanan yang dikonsumsi juga menjadi salah
satu faktor penyebab diare. Kurang hygienis atau makanan terlalu pedas, sehingga
mengiritasi saluran pencernaan. Sehingga pencegahannya adalah menjaga asupan
makanan yang dikonsumsi oleh para wisatawan.
4.
Hepatitis A
Hepatitis A merupakan penyakit hati
yang ditularkan oleh virus. Hepatitis A
ditularkan melalui air minum dan makanan yang tidak bersih, yang tercemar oleh
kotoran manusia yang mengandung virus. Gejala Hepatitis A ialah demam ringan,
nafsu makan hilang, mual-mual, urin berwarna gelap mengandung bilirubin,
ikterus meningkat, pembesaran hati ringan, dan sering terasa nyeri25.
Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga hygienitas minuman dan
makanan yang dikonsumsi.
5.
Kecelakaan di obyek
wisata
Kecelakaan yang biasa dialami
wisatawan di negara berkembang yang dikunjungi ada 2 yaitu kecelakaan di jalan,
dan karena mengalami kekerasan. Selain itu ada kecelakaan wisatawan di obyek
wisata air. Kecelakaan wisatawan di obyek wisata air diasosiasikan dengan
aktivitas berenang, menyelam, berlayar
dan aktivitas yang lain. Tindakan pencegahan terjadinya kecelakaan di jalan diantaranya
memastikan kendaraan yang digunakan memenuhi standar, pengemudi kendaraan tidak
dalam keadaan mabuk atau mengkonsumsi alkohol, dan saat perjalanan mematuhi
peraturan lalu lintas. Sedangkan kecelakaan karena mengalami kekerasan biasanya
berhubungan dengan kondisi daerah wisata yang sedang ada konflik. Sehingga demi
keamanan wisatawan tidak mengujungi dulu daerah tersebut. Kecelakaan yang
wisatawan di obyek wisata air dapat dicegah dengah mematuhi peraturan yang ada
pada obyek wisata dan selalu berhati-hati.
Selamat berwisata dan tetap Jaga kesehatannya anda,
(pitajeng)
0 komentar :
Posting Komentar