Keluhan awal :
Ny R 45
tahun dirawat di dalam bangsal penyakit dalam sejak 5 hari yang lalu. Keluhan
utama saat masuk rumah sakit adalah perut terasa penuh, sebah, mual, muntah 2x
berupa isi makanan yang dimakan, nafsu makan menurun
Riwayat penyakit sekarang :
3 hari
sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh perut terasa sebah, mules, nyeri,
mual, muntah dan perut dirasakan semakin membesar. Pasien diperiksa di Rumah
Sakit dan di USG kemudian dikatakan sakit liver
1 hari
sebelum masuk Rumah Sakit :
pasien merasakan perut sebah, mual dan muntah.
hari
masuk rumah sakit : keluhan menetap
Riwayat
Penyakit dahulu : riwayat infeksi hepatitis
Diagnosa medic : Sirosis Hepatis
Hasil USG Abdomen : Sirosis Hepatis
Terapi : Diet Hepar II, infus D 5% 20 tpm,
injeksi ranitidine 25 mg/12 jam, injeksi MP 20 mg/ 8 jam
Hasil Pengkajian saat ini :
perut masih membesar dan sebah, ascites, sesak
nafas, pasien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya, makan habis ½ porsi
kemudian mual.
1.
Pengkajian status nutrisi pada pasien Sirosis
Hepatis
Kaji /
pantau :
Berat badan
Hasil pemeriksaan fungsi hepar dan laporan
elektrolit serum
Tingkat ascites, ukur dan catat lingkar abdomen
Jumlah makanan yang dikonsumsi setiap makan
Ketahui apakah pasien merupakan peminum alkohol
Kaji masukan dan haluaran setiap 8 jam
No
|
Pengkajian
|
Rasionalisasi
|
|||||
1
|
Kaji intake diet, Ukur pemasukan diit,
timbang BB tiap minggu.
|
Membantu dalam mengidentifikasi
defisiensi dan kebutuhan diet. Kondisi fisik umum, gejala uremik (mual,
muntah, anoreksia, dan ganggguan rasa) dan pembatasan diet dapat mempengaruhi
intake makanan, setiap kebutuhan nutrisi diperhitungan dengan tepat agar
kebutuhan sesuai dengan kondisi pasien, BB ditimbang untuk mengetahui
penambahan dan penuruanan BB secara periodik.
|
|||||
2
|
Kaji membran mukosa
|
Orang dengan penyakit sirosis hati
membran mukosanya menjadi kering dan pecah. Perawatan mulut yang menyejukkan
akan membantu menyegarkan rasa mulut, yang sering tidak nyaman pada uremia
dan pembatasan oral. Pencucian dengan asam asetat membantu menetralkan
ammonia yang dibentuk oleh perubahan urea (Black, & Hawk, 2005)
|
|||||
3
|
Kaji makanan yang disukai termasuk
kebutuhan kultural
|
Jika makanan yang disukai pasien dapat
dimasukkan dalam perencanaan makan, maka dapat meningkatkan nafsu makan
pasien
|
|||||
. Diagnosa Keperawatan yang muncul
pada kasus beserta data pendukung
No
|
Diagnosa
Keperawatan
|
NOC
|
NIC
|
1.
|
Nausea
Domain 12: Comfort
Class 1 :
Physical Comfort
Definition :
A subjective unpleasant, wave-like
sensation int the back of the throat, epigastrium, or abdomen that may lead
to the urge or nedd to vomit.
Defining Characteristic
· Aversion toward food.
· Gagging sensation.
· Increased salivation
· Report of nausea
· Sour taste in mouth
Related Factors
· Biophysical ( gastric distension,
pain)
· Situational (pain)
|
Ø Nafsu makan dengan kriteria evaluasi:
-
Klien berkeinginan untuk makan.
-
Klien mendapatkan intake makanan.
-
Klien mendapatkan intake nutrisi.
-
Klien mendapat intake cairan.
-
Klien menjadi terdorong untuk
makan.
Ø Hidrasi dengan kriteria evaluasi:
-
Turgor kulit klien dapat kembali
ke keadaan normal dengan waktu yang singkat.
-
Membran mukosa klien lembab.
-
Klien medapatkan intake cairan.
-
Klien tidak merasakan kehausan.
Ø Kontrol mual dan muntah dengan kriteria evaluasi:
-
Klien dapat mengenali permulaan
dari mual.
-
Klien dapat mendiskripsikan faktor
penyebabnya.
-
Klien dapat mengenali rangsangan
yang menimbulkan mual.
-
Klien dapat menghindari faktor
penyebab jika mungkin.
-
Klien menggunakan obat antiemetic
yang direkomendasikan.
-
Klien dapat memberi-tahukan mual, retching, dan muntah
terkontrol/terkendali.
Ø Nausea and
Vomiting Severity dengan kriteria evaluasi:
-
Frekuensi dan intensitas mual dari
klien berkurang atau hilang.
-
Frekuensi dan intensitas retchingdari klien berkurang atau hilang.
-
Frekuensi dan intensitas muntah
dari klien berkurang atau hilang.
Ø Keseimbangan cairan dengan kriteria evaluasi:
-
Turgor kulit klien dapat kembali
ke keadaan normal dengan waktu yang cepat.
-
Membran mukosa klien lembab.
-
Klien tidak mengalim ascites.
-
Klien tidak merasakan kehausan.
Ø Tingkatan nyeri dengan kriteria evaluasi :
-
Klien dapat melaporkan rasa sakit.
-
Klien dapat mengetahui frekuensi
nyeri.
-
Klien tidak merasa kehilangan
nafsu makan.
-
Klien tidak merasakan mual.
|
· Fluid monitoring:
a. Tentukan
faktor resiko yang mungkin untuk ketidakseimbangan cairan (ex. : disfungsi
hati, muntah).
b. Monitor
berat badan klien.
c. Monitor
intake dan output.
d. Monitor
tekanan darah, detak jantung, dan status respirasi.
e. Monitor
serum dan nilai elektrolit urin, jika perlu.
f. Monitor
warna dan kuantitas urin.
g. Monitror
serum albumin dan jumlah level protein.
h. Jaga
keakuratan catatan intake dan output.
i. Monitor
membrane mukosa, turgor kulit, dan rasa haus klien.
j. Monitor
tanda dan gejala ascites.
· Manajemen mual:
a. Dukung
klien untuk memonitor pengalaman mualnya.
b. Dukung
klien untuk mempelajari bagaimana mengatur mualnya.
c. Lakukan
pengkajian mual yang intensif, meliputi frekuensi, durasi, keparahan, dan
factor pemicunya.
d. Observasi tanda non verbal yang menunjukkan
ketidaknyamanan.
e. Evaluasi dampak pengalaman mual kilen terhadap kualitas
hidupnya (ex. nafsu makan, aktivitas)
f. Identifikasi faktor (pengobatan dan prosedur) yang bias
menyebabkan nausea.
g. Ajari klien untuk menggunakan teknik non- farmakologi
untuk mengatasi nausea ( biofeedback, distraksi, acupressure).
h. Gunakan oral hygiene secara sering untuk memberikan
kenyamanan.
i. Dorong klien untuk makan makanan dalam jumlah sedikit.
· Manajemen muntah:
a. Kaji
warna,konsistensi, darah, dan waktu emesis.
b. Ukur
atau taksir volume emesis.
c. Pastikan
antiemetic yang efektif diberikan untuk mencegah muntah.
d. Monitor
keseimbangan cairan dan elektrolit.
e. Tunggu
30 menit setelah muntah sebelum menawarkan tambahan cairan kepada klien.
f. Ukur
berat badan klien secara teratur.
· Manajemen nyeri:
a. Kaji
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, dan kualitas tentang seberapa
parahnya nyeri.
b. Yakinkan
bahwa klien mendapatkan perawatan analgesik yang tepat
c. Tentukan
dampak dari pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup klien (ex. nafsu makan,
aktivitas).
d. Ajarkan
prinsip manajemen nyeri.
|
Domain 2 : Nutririon
Class 1 Ingestion Definition : intake of the nutrients insufficient to meet metabolic needs Approved diagnose : 00002 Imbalanced nutrition : less than body requirements
Defining characteristics
1. Abdominal pain 2. Lack of interest in food |
- Appetite :
1. Desire to eat 2. Food intake 3. Nutrient intake - Nutritional status : 1. Nutrient intake 2. Food intake 3. Energy
- Nutritional status : Food &
Fluid intake :
1. Oral food intake
- Nutritional status : Nutrient
Intake :
1. Carbohydrate intake 2. Vitamin intake 3. Mineral intake 4. Calcium intake
- Nausea and vomiting severity :
1. Frequency of nausea 2. Intensity of nausea 3. Distress of nausea 4. Frequency of vomiting 5. Intensity of vomiting 6. Distress of vomiting 7. Gastric pain |
-Fluid/electrolyte management
1.
Menyediakan makanan yang sesuai
untuk ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
2.
Monitor efek samping dari
penyediaan suplemen elektrolit (mis. Iritasi GI)
3.
Monitor kehilangan cairan (mis.
Muntah)
- Fluid management
1.
Monitor status gizi
- Nutrition management
1.
Monitor kandungan gizi dan kalori
- Nutrition theraphy
1.
Lengkapi pengkajian nutrisi
2.
Tentukan jumlah kalori dan tipe
nutrien yang dibutuhkan (kolaaborasi bersama ahli gizi)
|
|
Domain 12 : Comfort
Class 1 : Physical comfort
Definition : Unpleasant sensory
and emosional experience arising from actual or potential tissue damage or
described in terms of such damage (International
Association for the Study of
Pain); sudden or slow onset of any intensity from mild to severe with an
anticipated or predictable end and a duration of <6 months
Approved Diagnose
00132 Acute pain Defining characteristics 1. Changes in appetite |
- Pain control :
1. Describe causal factors 2. Uses non-analgesics relief measures 3. Uses analgesics as recommended - Pain level : 1. Reported pain 2. Nausea 3. Food intolerance - Appetite : 1. Desire to eat 2. Food intake 3. Nutrient intake - Comfort status : 1. Physical well-being 2. Psychological well-being - Nausea and vomiting severity : 1. Frequency of nausea 2. Intensity of nausea 3. Distress of nausea 4. Frequency of vomiting 5. Intensity of vomiting 6. Distress of vomiting 7. Gastric pain |
- Pain management
1.
Kaji lokasi nyeri, karakteristik,
lama nyeri, frekuensi, kulitas, dan faktornya
2.
Mempertimbangkan tipe dan sumber
nyeri saat memilih strategi mengurangi nyeri
3.
Latih untuk menggunakan teknik
non-farmakologi dalam mengurangi nyeri
- Energy management
1. Monitor pemberian nutrisi sebagai sumber energi
|
0 komentar :
Posting Komentar